Monday, September 28, 2009

Air di Bulan!

Hayo… pada ngikutin berita sains nggak? Kalo yang ngikutin kayaknya dah tahu kalau ada berita astronomi heboh baru-baru ini. Berita hebohnya adalah: Ditemukan air di bulan!!! Bener di bulan yang kita lihat di malam hari itu ternyata mengandung air.

Saya sebagai peminat Astronomi, dengan kata lain sebagai astronom sangat amatir ,  tertarik untuk menulis artikel tentang penemuan ini. Yah… sekedar iseng-iseng doang. Artikel di KOMPAS juga dapat dijadikan acuan untuk tambahan artikel ini.

Jadi mulai dari mana ya ceritanya… Hmmmm… ceritanya mulai dari beberapa waktu lalu saja. 23 September 2009 (kalo nggak salah ), astronom membuat pengumuman bahwa ditemukan adanya tanda kehadiran air dibulan. Air di bulan ini diamati bukan hanya oleh satu wahana luar angkasa, melainkan oleh tiga wahana luar angkasa: Chandrayaan-1, Cassini dan Deep Impact. Jadi kalo cuma satu ntar dibilang salah lagi, tapi kalo sekaligus tiga kayaknya susah deh salah.

Gimana ya caranya mereka mendapat air di bulan? Apa mereka ngorek-ngorek bulan buat nyari air? Atau jangan-jangan nyewa tukang bor? He..he.. Nah di sinilah hebatnya fisika Pake fisika dong buat nyari airnya. Nama ilmunya spektroskopi. Jadi yang mereka lakukan adalah mengukur intensitas cahaya yang datang dari bulan pada berbagai panjang gelombang. Nah, untuk setiap molekul, pola intensitas cahayanya berbeda-beda. Waktu wahana luar angkasa tersebut mengarahkan kameranya ke bulan, didapatkan ternyata pola intensitasnya cocok dengan air! (Umm.. lebih tepatnya sih air dan hidroksil OH-). Prosesnya sama persis dengan detektif mencocokkan sidik jari di TKP, jadi fisika itu mirip-mirip detektiflah, hi..hi…

Wah, kalo ada air di bulan kok waktu astronot Apollo mendarat di bulan nggak ada sungai dan danau? Wah… jangan-jangan astronot dulu salah mendarat tuh, malah mendarat di tempat lain. Yeeee… saya mah yakin buanget nget nget nget kalo astronot dulu mendarat di bulan. Terus airnya ke mana? Jangan harap deh ketemu air yang buanyak di bulan sampe ada danau segala. Air yang ditemukan ini terikat pada batuan bulan. Dan jumlahnya saudara-saudara… satu liter setiap satu ton batu bulan. Jiahhhh…. kalo gitu ngapain tinggal di bulan, lha sekering-kering-kering-keringnya gurun di bumi masih keringan bulan kok

Wah, dari mana yah asalnya air di bulan? Nah, itu yang kita nggak tahu… Ada beberapa kemungkinan asalnya air di bulan. Yang pertama asalnya bisa dari komet yang menghantam bulan. Komet mengandung air dalam jumlah signifikan. Walaupun komet tidak terlalu sering jatuh ke bulan, namun selama umur bulan yang sudah dua milyar tahun, dikumpul-kumpulkan total komet yang jatuh ke bulan banyak juga, he..he… Kemungkinan kedua asalnya dari angin matahari. Angin matahari merupakan aliran proton berenergi tinggi yang berasal dari matahari. Nah, ketika proton menghantam permukaan bulan yang umumnya adalah silikat (gabungan silikon dan oksigen), proton bereaksi dengan oksigen di silikat dan membentuk molekul air. Yang mana yang benar? Wah… nggak tahu ya saya, para ilmuwan juga pada nggak tahu. Mungkin ada pembaca mau ikutan meneliti?   Perdalam dulu ilmu fisika/astronomi/geologi biar nggak bikin teori aneh-aneh yang jelas-jelas salah, he..he..

Satu lagi kabar gembira dari bulan: LCROSS akan mengujam bulan! Maksudnya???? He..he.. ada hipotesis bahwa di kawah bulan yang selalu terlindungi dari sinar matahari terdapat es dalam jumlah yang banyak! Yang pasti lebih banyak dari satu liter per ton tanah tadi. Nah… jadi rencananya nanti, 9 Oktober 2009, LCROSS mau menghantam kawah Cabeus, terus nanti semburan tanah akibat hantaman itu akan dianalisa apakah mengandung air apa tidak. Wah… seperti apa ya hasilnya? Kita tunggu saja.



Disclaimer:
Sekian reportase dari saya. Saya sebagai astronom sangat amatir ini siap dipersalahkan oleh pembaca yang beneran orang astronomi

No comments:

Post a Comment